Universitas Gunadarma
PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Ilmu Sosial Dasar
Nama : Sapia Tuasikal
Kelas : 1TA03
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan merupakan komponen-komponen yang penting dalam suatu kehidupan
sosial. Dari individu-individu yang berkumpul di suatu tempat maka lahirlah
penduduk, kemudian dari penduduk tersebut lahirlah masyarakat dimana penduduk
yang mendiami suatu daerah dan memiliki suatu ciri khas yaitu kebudayaan. Suatu
masyarakat pasti akan menghasilkan suatu kebudayaan yang baru karena terdapat
kemajemukan dalam masyarakat tersebut sehingga kebudayaan yang baru pun dapat
dibentuk. Kebudayaan merupakan hasi dari kehidupan masyarakat itu sendiri.
Dimana mereka belajar tentang adat-istiadar, tata krama, sopan santun dan
lain-lain dalam suatu kebudayaan.
Keterkaitan antara penduduk, masyarakat, dan
kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan yang saling bertautan satu dengan
yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat, dan antara masyarakat dengan
kebudayaan itu sendiri saling mempunyai hubungan-hubungan mendasar. Contohnya
saja hubungan antara penduduk dengan masyarakat. Pada suatu daerah tertentu,
tentu saja terdapat orang-orang yang bermukim atau biasa di sebut penduduk.
Penduduk-penduduk tersebut setiap harinya saling melakukan interaksi sosial,
sehingga kita dapat menyebut bahwa mereka hidup sebagai masyarakat. Dengan
menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk yang mendiami suatu wilayah
tertentu dan dalam waktu yang cukup lama dapat kita simpulkan sebagai
masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula. Dalam maksud yaitu
penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok manusia atau kelompok orang.
Kemudian
antara masyarakat dan kebudayaan juga mempunyai hubungan yang cukup erat.
Dimana masyarakat sendiri tidak akan bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan
aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan mereka. Dan kebudayaan itu sendiri tidak
dapat muncul dan berkembang apabila tidak ada masyarakat di dalamnya. Serta
dengan masyarakat itulah kebudayaan di suatu daerah dapat berkembang. Hubungan
saling membutuhkan inilah yang membuat masyarakat dan kebudayaan saling
berkaitan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Penduduk
2. Pengertian Masyarakat
3. Pengertian Kebudayaan
4. Apa Keterkaitan Antara Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan
C.
TUJUAN PERMASALAHAN
1. Dapat Mengetahui Apa Itu Penduduk
2. Dapat Mengetahui Apa Itu Masyarakat
3. Dapat Mengetahui Apa Itu Kebudayaan
4. Dapat Mengetahui Keterkaitan Antara Penduduk Masyarakat dan
Kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDUDUK
1. Pengertian Penduduk
Penduduk : Orang yang mendiami suatu wilayah tertentu
dan dalam waktu tertentu yang cukup lama. Dalam pengertian yang lebih luas,
penduduk merupakan orang atau organisme sejenis baik manusia, hewan, dan
tumbuhan yang hidup, tinggal, dan berkembang biak dalam suatu wilayah tertentu
penduduk dapat di bagi
menjadi beberapa definisi :
1. Penduduk adalah sekumpulan manusia yang tinggal atau mendiami daerah
tertentu
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di
daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk
tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di
daerah lain.
3. Secara sisiologi penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu.
Penduduk Indonesia dapat dibagi secara garis besar dalam dua
kelompok. Di bagian barat Indonesia penduduknya kebanyakan adalah suku Melayu
sementara di timur adalah suku Papua, yang mempunyai akar di kepulauan
Melanesia. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian
dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal
daerah, misalnya Jawa, Sunda atau Batak.
2. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan
jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.
Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang
mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain
fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertalitas
penduduk:
1) Faktor
demografi, antara lain adalah:
Struktur
umur , Struktur perkawinan , Umur kawin pertama , Paritas
, Disrupsi perkawinan , Proporsi yang kawin
2) Faktor non demografi,
antara lain adalah:
Keadaan
ekonomi penduduk , Perbaikan status perempuan , Tingkat pendidikan
, Urbanisasi dan industrialisasi.
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena
akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan
pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata
mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian
per-tahun.
3. Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme
dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi
untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan
yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
B.
MASYARAKAT
1. Pengertian Masyarakat
Masyarakat / society.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan
persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang
berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial.
Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya
mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Masyarakat adalah
suatu kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang
keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki
pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang
terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial
kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur.
Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan
antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkancara
utama nya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada
: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocok tanam,
dan masyarakat agrikultural intensif yang juga disebut masyarakat peradaban.
Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca industri sebagai
kelompok masyarakt yang terpisah dari masyarakat agrikulturaltradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politik nya :
berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku,
chiefdom, dan masyarakat negara.
Unsur-Unsur
Masyarakat menurut Soerjono Soekanto dalam masyarakat setidaknya memuat unsur
sebagai berikut ini :
a.
Berangotakan minimal
dua orang
b.
Anggotanya
sadar sebagai satu kesatuan.
c.
Berhubungan
dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling
berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
d.
Menjadi sistem
hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain
sebagai anggota masyarakat.
C. KEBUDAYAAN
1.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan, budaya itu
di ambil dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah. Buddhayah berarti budi atau
akal, jadi budaya itu adalah hal-hal yang berhubungan dengan akal dan budi
manusia.Kebudayaan adalah
hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur
kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang
menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Melville
J. Herskovits dan Bronislaw
malinowskimengemukakan bahwa ssegala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki olehmasyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain. Tambahan lagi segala
pernyataan itelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalam nya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah hasil rekayasa, rasa, dan
cipta masyarakat.
Dari berbagai
definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian: Kebudayaan adalah sesuatu yang
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan
itu bersifat abstrak.
kebudayaan sangat berperan penting dalam pembentukan
kepribadian seseorang.Kebudayaan dan
Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap
manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi
satu dengan yang lainnya. Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam
kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola
berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk
kepribadian dan pola pikir masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau
aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat,
pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideology yang mereka anut.
Mengenai
unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat,
mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi,
mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua
bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal,
antaralain :
1.
Bahasa
2.
Sistem Pengetahuan
3.
Organisasi Sosial
4.
Sistem Peralatan
Hidup dan Teknologi
5.
Sistem Mata
Pencaharian
6.
Sistem Religi
7.
Kesenian
Perkembangan budaya selalu terjadi di setiap bagian
negara di setiap belahan dunia. Seiring bertambahnya waktu dan seiring pesatnya
perkembangan jaman, perkembangan budaya di suatu negara menunjukkan adanya
perubahan dan kehidupan berbudaya dalam suatu negara. Perkembangan budaya di
Indonesia pada era globalisasi ini semakin menunjukkan data dan bukti yang
cukup bahwa di Indonesia pun mengalami perubahan dan perkembangan. Baik
masuknya budaya asing ke Indonesia dan juga masih terjaganya tradisi dan budaya
asli yang melekat sebagai identitas bangsa Indonesia yang tumbuh sejak jaman
dahulu yang dilestarikan oleh para leluhur bangsa Indonesia. Kemajuan ilmu
teknologi dan informasi juga merupakan faktor penting dalam perkembangan budaya
di Indonesia. Sebab pada era modern seperti sekarang, informasi dan komunikasi
berkembang pesat antara pengguna teknologi, baik melalui internet, sosial
media, dan berita luar negeri. Kemajuan IPTEK inilah yang seharusnya dapat kita
waspadai apabila budaya asli kita orang Indonesia bakal tergerus dengan budaya
bangsa asing yang terus menerus datang seiring berjalannya waktu. Kita pun
harus segera bisa untuk mengantisipasi dan menyaring budaya asing yang sesuai
dengan budaya asli kita orang Indonesia. Karena apabila kebudayaan kita yang
telah hidup selama bangsa Indonesia berdiri hilang tergerus budaya asing, maka
hilanglah pula identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa dengan seribu etnik
dan kesenian.
Kebudayaan di Indonesia terpengaruh juga jaman dahulu
oleh para pedagang, pelayar, dan kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam
yang pernah berkuasa di Indonesia. Indonesia sebagai negara pelayaran dan
perdagangan serta tempat belajar pesinggahan orang-orang dari negara lain
seperti India, Bugis, Tiongkok, Jepang dan lain-lain. Kemudian kebudayaan dan
struktur bahasa serta bangunan yang dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan Hindu,
Buddha, dan Islam juga memperngaruhi kebudayaan yang ada di Indonesia sampai
sekarang.
Kebudayaan Hindu-Buddha
Unsur
Hindu-Buddha di Indonesia sampai sekarang cukup banyak. Terlihat dengan masih
adanya patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa, dan Buddha sebagai peninggalan
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Unsur Hindu-Buddha pada candi-candi peninggalan
juga sangat dominan sebagai warisan kebudayaan jaman dahulu, seperti Candi
Borobudur dan Candi Prambanan.
Kebudayaan Islam
Kebudayaan
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia merupakan salah satu peninggalan di Indonesia
yang cukup dominan, seperti masjid-masjid dan tatanan hidup bangsa Indonesia.
Agama Islam lebih berkembang daripada ajaran Hindu-Buddha karena di Islam tidak
mengenal kasta/tingkatan.
D.
KETERKAITAN ANTARA PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Dari
pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan mempunyai
hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah
sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi
dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang
berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan
melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka
ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh
karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan
ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang
melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.

Masyarakat
dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia
hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup
dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka
berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah
habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan
daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk
melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam (
bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian
Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya
berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya
sendiri.
Masyarakat
zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari
peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara
adat. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat
dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka
ciptakan untuk berburu binatang.
Pada
zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya
peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut.
Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal
tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih
jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya.
Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai
menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada
zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang
sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi
kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat
istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni
berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun
budha yang di bangun pada zaman ini.
Zaman
madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan
cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup
besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru
bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di
Indonesia.
Zaman
baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman
baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus
berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari
gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang
berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur
dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang
baru.
Kebudayaan
sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan
berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan
yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama
masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari kesimpulan di atas dapat saya
simpulkan:
1.
Yang dinamakan penduduk
adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
2.
Masyarakat merupakan
sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan
terikat oleh preaturan-peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut.
3.
Kebudayaan adalah semua
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
4.
Karya manusia
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan yang diperlukan manusia untuk
menguasai alam sekitarnya.
B. SARAN
Demikianlah
tugas penyusunan makalah ini saya buat. Harapan kami dengan ada nya tulisan ini
dapat bermanfaat dan bisa dipahami oleh para pembaca. Kritik dan saran sangat
diharapkan dari para pembaca, khusus nya Dosen demi kesempurnaan makalah ini.
Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu
Antropologi. Jakarta : Radar Jaya Offset.